Jumat, 04 April 2008

A. SEJARAH MADRASAH

Sebelum menjadi Madrasah Negeri Model seperti sekarang ini, Madarasah ini mengalami perjalanan yang sangat panjang. Proses belajar mengajar di madrasah ini di mulai sejak tahun 1982 dan di kelola oleh pengurus pendidikan Al – Ijtihad.

Berawal dari keinginan pengurus pendidikan Al – Ijtihad untuk membentuk suatu lembaga pendidikan yang bernama Sekolah Islam Al – Ijtihad di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al – Ijtihad. Lokasi awal sekolah ini pada waktu itu berada di Kelurahan Selili tepatnya dekat dengan pelelangan ikan dengan tenaga pengajar dan 30 orang siswa.

Dengan fasilitas apa adanya proses belajar mengajar berjalan lancar namun besarnya perhatian masyarakat sekitar serta adanya usaha dari pihak pengelola sekolah maka dari waktu ke waktu Sekolah Islam Al – Ijtihad mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada tahun 1984 jumlah sisiwa bertambah banyak hingga 50 orang siswa.

Pada perkembangan selanjutnya Sekolah Islam Al – Ijtihad di pindahkan kejalan Lumba – lumba sekarang Sultan Alimuddin tempat MIN 2 Model sekarang berada. Dengan bangunan yang terbuat dari kayu terdiri dari 3 ruangan sedangkan tempat yang lama di bangun sebuah masjid.

Pada tahun 1989 Lembaga Pendidikan Islam Al Ijtihad ini yang semula masih berbentuk

kepengurusan, kemudian di daftarkan ke Pengadilan Negeri dan di akui sebagai sebuah Yayasan Pendidikan Islam Al - Ijtihad berubah menjadi Yayasan Pendidikan Islam Al – Ijtihad yang di ketuai oleh H. Jailani Salman dan sejak itu pula resmilah Sekolah Islam Al – Ijtihad menjadi Madrasah Ibtidaiyah Al – Ijtihad.

Di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Madrasah ini mengalami perubahan – perubahan yang progresif baik sarana, fasilitas maupun tenaga pengajarnya. Pada proses selanjutnya Madrasah ini berganti status menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 pada tahun 1995, dengan keputusan dari Kantor Agama, Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 5154 Tahun 1995 Kepala Madrasah tetap di jabat oleh Bapak Sjahran. K, A.Ma.

Usaha keras dari Bapak Kepala Madrasah dan staf tenaga pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Madrasah Ibtidaiyah Negeri ini semakin meningkat di samping itu juga nilai agama di madrasah ini lebih banyak daripada sekolah – sekolah yang lain hingga jumlah siswa – siswi di MIN bertambah banyak. Sehingga pada tahun 2000 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 resmi menjadi Madrasah Ibtidiayah Negeri Model Selili Samarinda. Dan pada tahun 2002 jumlah siswa MIN Model berjumlah 674 siswa dan pada tahun 2003 ini menjadi 730 siswa sehingga Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model merupakan Madrasah terbanyak dari segi jumlah siswanya, dan menjadi madrasah model dari 22 madrasah se – Indonesia.

Pada tahun 2003 Bapak Syahran. K, A.Ma resmi di gantikan oleh Dra. Mudi’ah sebagai Kepala Madrasah dan beliau di pindah tugaskan pada MTs Normal Islam sebagai tenaga pendidik, dan kita patut berterima kasih kepada beliau karena atas jasa beliau MIN. 2 Model menjadi Madrasah yang solid dan di segani di lingkungan Kelurahan Selili, dan kemudian pada tahun 2004 Dra. Mudi’ah di gantikan lagi oleh Bapak Drs. Suratman, M.Pd dan ini juga hanya berselang satu tahun dan beliau di gantikan oleh Ibu Shalihiah, S.Ag yang menjabat sebagai Kepala Madrasah sejak April 2005 hingga sekarang.

Dan di bawah pimpinan ibu Shalihiah, S.Ag MIN. 2 Model terus berbenah diri baik dari segi fisik maupun administrasi dan jumlah siswa pada tahun ajaran 2007 – 2008 mencapai 772 siswa dengan berbagai macam prestasi yang telah diraih terutama MIN. 2 Model sekarang mempunyai Drum Band yang berdiri pada 4 April 2006 dengan Koordinator Bapak Romeli, A.Ma dan tenaga pengajar Bapak Riduan dan Bapak Kuswoko memberikan prestasi yang gemilang antara lain : Juara II Lomba Syiar dan Pawai Akbar 1 Muharam 1428 H dan HUT Kota Samarinda ke - 339 tahun 2007, Juara I Padarampak Divisi A Borneo Drum & Marching Tournament 2006, Juara III Tournament & Kirab Drum Band Tingkat SD/MI se – Kota Samarinda WIYATAMANDALA CUP 2007 dan segudang prestasi yang lainnya. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model ini nantinya akan menjadi tolak ukur Pendidikan Tingkat Dasar khususnya di Propinsi Kalimantan timur dan di harapkan dapat memberikan imbas positif bagi Madrasah yang ada di sekitarnya.

Hal ini kini sudah di laksanakan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, terutama pada siswa – siswi melalui jalur peningkatan minat baca siswa melalui media Perpustakaan. Sejalan dengan perkembangan Madrasah dan arus teknologi global, maka peranan edukatif dan Administratif Madrasah merupakan komponen yang sangat penting untuk mendukung peranan siswa dalam upaya menghasilkan output kelulusan siswa yang berkualitas.

B. DASAR PENGEMBANGAN

Dasar pengembangan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Samarinda adalah :

1). Jumlah siswa yang banyak dan stabil + 35 siswa perkelas sebanyak 22 lokal tiap tahun pelajaran.

2). Sarana Belajar yang cukup

3). Minat siswa yang tinggi, terlihat dari tiap selalu melonjak siswa baru yang ingin masuk karena tempat yang terbatas.

4). Memiliki Perpustakaan dengan koleksi buku dan buku pegangan wajib.

5). Memiliki tenaga edukatif yang profesional ( berijazah S1 10 orang D2 17 orang D3 1 orang dan SLTA 7 orang )

6). Out put memiliki nilai yang tinggi dan dapat melanjutkan dan di terima di Sekolah Menengah favorit dan bergengsi

7). Memiliki guru yang mata pelajaran yang di Ujikan .

8). Adanya Bantuan Pemerintah, swasta dan masyarakat

9). Letak yang strategis karena pada bagian depan terletak jalan utama dan pada bagian belakang terletak masjid sebagai sarana ibadah siswa.

10). Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang berkualitas.

C. ARAH PENGEMBANGAN

Setelah dilaksanakanya program ini diharapkan dapat tercapainya :

1. Nilai rata – rata siswa minimal 6.00

2. Seluruh Out put dapat diterima di sekolah Menengah Negeri ( 70 % ) dari Sekolah Menengah Swasta lainnya.

3. Dapat aktif berbahasa Inggris dan Arab.

4. Menguasai teknologi Computerisasi

5. Terlaksananya kurikulum Madrasah yang fleksibel meliputi :

a). Untuk jangka pendek dilakukan nuansa belajar yang agamis, maka dilakukan pengajian Al – Qur’an setiap pagi sebelum jam belajar dan melakukan sholat dzuhur di masjid Nurul Mubin.

b). Mata pelajaran yang di Ujikan di tambah jam pertemuannya dan mata pelajaran pengetahuan dasar di tes outkan yaitu : PPKn, Matematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia, Fiqih, Al – qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam.

c). Melakukan program pengayaan bagi siswa yang daya serapnya tinggi dan mengadakan remedial bagi siswa yang lambat penerimaanya dalam kegiatan Belajar mengajar di kelas.

d). Memperkaya kemampuan dasar pada mata pelajaran agama.

6. Terlaksananya metodologi sistem pengajaran yang sesuai dengan perkembangan pendidikan.

7. Terlaksanaya kegiatan keagamaan secara maksimal bidang :

a). Sholat berjamaah di Masjid ( Dzuhur dan sholat Jum’at ).

b). Fardhu kifayah untuk bekal di masyarakat atau pihak madarasah di minta oleh masyarakat sekitarnya.

c). Peringatan hari – hari besar Islam

d). Melaksanakan Pesantren Kilat pada setiap Bulan Suci Ramadhan

e). Melaksanakan Classmeeting pada akhir semester

f). Melaksanakan penerimaan Zakat Infak dan Shadaqah guna memanamkan sipat berinfak dan shadaqah pada siswa

8. Terlaksananya Program Madarasah secara rinci, sistematis dan transparan.

9. Terjalinnya kerjasama yang baik antara Madrasah dengan instansi Pemerintah, swasta dan Masyarakat.

10. Tercukupinya fasilitas Belajar dan Mengajar dan ideal dan penggunaannya secara maksimal.

11. Munculnya etos kerja, dedikasi, dan semangat disiplin yang tingi baik guru maupun Tata Usaha dan meningkatkan kesejahteraan.

KONDISI OBYEKTIF MADRASAH IBTIDAIYAH

A. KONDISI SISWA

Jumlah dan perkembangan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Selili Samarinda dari tahun ke tahun juga selalu mengalami kenaikan.

NO

TAHUN

L

P

JUMLAH

1

1983 – 1984

27

20

47

2

1984 – 1985

48

51

99

3

1985 – 1986

71

76

147

4

1986 – 1987

89

116

205

5

1987 – 1988

111

151

265

6

1988 – 1989

135

174

309

7

1989 – 1990

155

168

323

8

1990 – 1991

166

169

335

9

1991 – 1992

159

187

346

10

1992 – 1993

165

181

346

11

1993 – 1994

176

193

369

12

1994 – 1995

196

195

391

13

1995 – 1996

184

209

393

14

1996 – 1997

248

250

428

15

1997 – 1998

281

273

498

16

1998 – 1999

323

291

614

17

1999 – 2000

288

243

531

18

2000 – 2001

360

255

615

19

2001 – 2002

361

313

674

20

2002 – 2003

366

351

717

21

2003 – 2004

374

356

730

22

2004 – 2005

394

357

751

23

2005 – 2006

373

383

762

24

2006 – 2007

363

392

775

25

2007 - 2008

392

380

772

Data Tata Usaha MIN Model 2007

B. KEADAAN GURU / TU / PENJAGA SEKOLAH

Keadaan Guru / Tata Usaha dan Penjaga Sekolah Tahun 2003

Ijazah Tertinggi

Jumlah

Jumlah

GT

GTT

TU/ Penjaga Sekolah

S 1

9

1

-

10

D 3

-

-

1

1

D 2

17

3

-

20

SLTA

3

7

13

SLTP

-

1

-

1

SD

-

-

-

-

Tidak Sekolah

2

-

2

Jumlah

25

10

8

44

Data Tata Usaha MIN Model 2007

C. KONDISI ORANG TUA SISWA

Keadaan Orang Tua Siswa Kelas I pada tahun 2007 - 2008

Pekerjaan

Jumlah ( % )

Jumlah

PNS

TNI / POLRI

Swasta

Petani

Buruh

Nelayan

8

2

124

-

6

30

8

2

124

-

3

30

Data Tata Usaha MIN Model 2007